Penyakit hemofilia merupakan penyakit yang tidak mengenal ras dan dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Data
2011, jumlah pasien hemofilia yang terdaftar di Indonesia mencapai
1.388 orang. Namun, Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI)
memperkiraan jumlah pasien hemofilia mencapai lebih dari 20.000 orang.
Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi dan rendahnya pengetahuan
masyarakat mengenai penyakit ini.
Menyambut Hari Hemofilia Sedunia
yang diperingati setiap tanggal 17 April, HMHI menggandeng Novo Nordisk
menggalang program ‘Upaya Menghilangkan Kesenjangan dalam Penanganan
Hemofilia’ yang bertujuan memberikan dan menyebarkan edukasi mengenai
penanganan hemofilia di Indonesia dan menunjang fasilitas medis bagi
pasien hemofilia.
Penyakit
gangguan pembekuan darah ini merupakan penyakit yang diturunkan dari
orang tua (herediter) kepada anaknya. Ada 2 jenis hemofilia yang
ditemukan, yaitu hemofilia A (kekurangan faktor pembekuan VIII) dan
hemofilia B (kekurangan faktor pembekuan IX). Kedua jenis hemofilia
tersebut mempunyai gejala yang sama namun membutuhkan pengobatan yang
berbeda.
"Gejala klinik yang dapat terjadi adalah perdarahan
abnormal, seperti perdarahan sendi, perdarahan otot atau jaringan lunak
lain, dan dapat pula terjadi dalam kulit—biasa ditemukan pada bayi yang
mulai merangkak. Selain itu dapat pula terjadi perdarahan hidung,
saluran kemih, bahkan perdarahan otak. Pada hemofilia berat, perdarahan
dapat terjadi spontan tanpa adanya trauma apapun, sedangkan pada
hemofilia ringan umumnya terjadi tanpa gejala atau dapat terjadi
perdarahan akibat trauma yang lebih berat," demikian dikatakan ketua
HMHI, Prof. dr. Djajadiman Gatot, SpA(K).
Meski begitu, penyakit
genetik ini dapat disembuhkan melalui penanganan dan pengobatan secara
intensif. Pada penyakit hemofilia, pemeriksaan labotarium memegang
peranan penting dalam proses penyembuhan. Diagnosis biasanya ditegakkan
berdasarkan riwayat perdarahan gejala klinik yang ditemukan dan melalui
pemeriksaan labotarium yang khusus. Jika ditangani dengan baik, pasien
hemofilia pun dapat hidup normal seperti orang sehat lainnya.
Sumber : Gejala Penyakit Hemofilia
EmoticonEmoticon